a.vipermenu, a.vipermenu:link, a.vipermenu:visited {display:block; width:230px; height:25px; background:#444444; border:1px solid #222; margin-top:5px; text-align:center; text-decoration:none; font-family:arial; font-size:16px; font-weight:normal;color:#FFFFFF; line-height:20px; overflow:hidden; float:left;} a.vipermenu:hover {color:#FFFFFF; background:#666666;} #vipergoymenu {width:auto; margin:0 auto;}

Senin, 26 November 2012

CERPEN "Belum ada judul"

Dikala senja kudapati dia menungguku di terminal yang biasa aku lewati setiap hariku,, aku melayangkan senyumanku kepadanya. Dia segera menghampiriku... hay, ucapnya dari mulut kecilnya itu. Aku segera berlari ke arahnya, seraya berkata: hay juga.. sudah lama?. Dia menjawab dengan tersipu malu, "Belum koq." Bohong! ujarku, segera kuajak dia menaiki sepeda motor yang selalu ia bawa untuk menjemputku.

Oh ya, Lira kawan kita SMP dulu titip salam.. dia bilang dia rindu dengan candaanmu yang luar biasa membahana di seluruh penjuru dunia itu,,,, Idiiihhh masih ingatkah dia sewaktu kau menjatuhkan kue yang dia bawakan untukmu itu?? hahahhaha aku tertawa seraya melirik ke arahnya. Lira adalah sesosok gadis cantik yang pernah menyukai Randi..
Apa? bukankah dirimu cinta... yang menjauhkannya dariku? hah?? dia membesarkan matanya, seraya tersenyum kecut,,,... Ish... diam....... ucapku kencang.
Sang anginpun kurasakan menerbangkan jilbabku ke arah wajahku, sampai-sampai aku tidak bisa melihat apapun,,, dan dia membawa kami jauh terbang dalam mimpi-mimpi kami yang belum terwujud.

Keesokan harinya, ia menelfonku.. "Maaf ya cinta, aku tidak bisa menjemputmu hari ini,, aku ada keperluan mendadak ni... maaf ya,.... ". Aku merasa sedikit kecewa karena dia lah yang selalu mengantar jemputku setiap harinya. Hmmmmm.. Nggak mau... jadi nanti aku ma siapa donk?" sambil tersenyum tersipu.. Ha ha ha ha ha... Nggak kok ah,, aku cuma bercanda,,, ya sudah lah gak apa-apa koq..." Hati-hati yoo.. awas sampai ada lobang yang menghadangmu nanti ya..."

Awalnya setelah mendengar ucapanku, dia merasa khawatir, namun setelah aku yakinkan aku tidak apa-apa, dia segera menutup telefonnya. dahhh.... sampai ketemu besok... wassallam... 
Hmmmm mau pulang pake apa ini ya? pesawat? kereta api? atau naik delman aja, gerutuku.. tiba-tiba seorang teman mengangetkanku.. "Hayo!!! ngapain bengong-bengong..? ketauan.. lagi mikirin selingkuhan ya??

"Idih... zaman sekarang masih ada istilah selingkuh? no way! aku wanita setia... hahahahhhahah...." dasar kau ya.. dasar Vivi gila...... ujar temanku kecut. Mmmm masalah buat lo? ucapku. Nggak loh yan, aku bingung ni, nanti mau naik apa kalau balik ke rumah. Si Randi ada kerjaan mendadak, jadi awak tak pulang-pulang lah ini." hahahahh Vivi vivi engkau bagaikan burung yang kehilangan sayapnya, jadi kalau nggak ada Randi, nggak bisa pulang gitu??? hah??" yah,,,, Yani nganggap serius,,,, yahhh bertelor dah,., parah......" nggak lah... becanda itu,,,, ucapku.

Diapun segera pergi meninggalkanku dengan kekesalannya. aku segera menuju terminal bus. Segera kunaiki bis yang akan segera berangkat. Di dalam bis itu aku dikejutkan dengan teriakan seorang ibu-ibu yang mencoba menahan tarikan tas dari sesosok pria yang bertubuh kekar. Tak ada satupun diantara penumpang yang berani untuk melarang pria itu. Mereka terdiam, seakan tak terjadi apa-apa. sementara ibu itu berteriak-teriak sambil merangkul anak balita menangis di dalam pelukannya. Lah... apa-apaan ini,? Aku yang tiba-tiba naik dan melihat kejadian ini, reflek memukul pria itu dengan tas yang aku pegang. hey!! apa ada yang salah dengan semua ini? Kenapa kalian terdiam saja., Hey kau!!! Nggak ada malu apa merampas hak orang lain? Pria itu segera memandangiku, dia berkata: apa-apaan kamu ini? kamu tidak mengerti sih... ini istri saya. apa hakmu melarang-larang saya. hah??

"Bukan begitu caranya pak, ngomong baik-baik kenapa? apa ada yang ngelarang?" dia segera mendorongku ke arah penumpang lain. Aku rasa kamu belum menikah, jadi jangan sok-sok an mencampuri urusan rumah tangga orang lain, ucapnya keras! oke..... bapak lebih baik selesaikan urusan bapak dengan baik-baik, tapi jangan di bis ini,,,, kami juga butuh ketenangan pak,,, segera kutinggalkan bis itu dengan emosiku yang tak tertahan lagi. Seandainya ada kertas di dalam genggamanku, akan habis terbakar amarahku. segeraku mengingat Tuhan,,, astagfirullah hal adzim.. ampuni aku ya Allah..

Segera kukeluar dari bis itu, kurebahkan tubuhku di kursi yang ada di hadapanku. tiba-tiba sesosok pria seumuran denganku menghampiriku. Dia melayangkan senyumannya kepadaku, hay Vi,,,, apa kabar? masih kenal kan ma aku? Kuperhatikan wajahnya baik-baik, pelan-pelan.. ingatanku yang dulu terkubur muncul kembali ke dalam memori otakku, Oh........ Dani!!! astaga... sudah besar sekarang ya? tiba-tiba amarahku yang tadi membara, berubah menjadi kebahagiaan. kalau diibaratkan bagaikan api yang disiramkan air. aku tidak bisa berkata apa-apa.. dia temanku SMPku juga.. dia lah cinta pertamaku dulu, aku merasakan jatuh cinta kepada lawan jenis untuk pertama kali aku rasakan yah, kepadanya. Dani.......

Kenangan-kenangan lucu dahulu segera hadir dalam ingatanku, aku tersenyum sambil tertawa melihat wajahnya yang sekarang.. "berubah yah mukanya,, nggak nyangka bisa jumpa lagi... gimana ni sekarang? apa kerjaan kita bos? kemana aja selama ini.. Nggak pernah ngabarin yah.. tanyaku bertubi-tubi. dia pun tertawa, yah Vivi... mau jawab yang mana dulu ini? jadi bingung saya..... hahahahhah. tambah cantik aja ya.... kalau ingat dulu, mukamu tu ya,,,, nggak ada bagus-bagusnya, nggak pernah berdandan, bajunyapun... ntah cem mana..... sekarang... widih,,,,,, mantap coy. ucapannya itu loh, yang membuat aku tersipu malu.... eishh,,, jangan bandingkan dulu ma sekarang donk,,, ini dah tahun berapa Dan.... Ada-ada aja anak ni,,,,

Sibuk ngapain sekarang ucapku cepat, seraya mengalihkan pembicaraan,,, dalam hatiku "huh,,, sudah cukup cerita lalu. wkwkwkkwkkw"

Diapun segera menjawab pertanyaanku "kerja di dermaga bu.... iya lah nggak pernah jumpa, satu di utara yang satunya lagi di selatan. Nggak bakalan pernah jumpa denk!!.. Di dermaga?? ah serius ini?? Dermaga apa bung?? Tak jelas kali tempat kerjamu,.,,, hahahhahahhahha.. Dermaga cinta Vivi..... wkwkwkkwkwk dia tertawa terbahak-bahak... Huh dasar!!! Dani tetapla Dani si raja omong.. iya la yah.... sudahlah.. Nggak mau lagi aku cerita.. ujarku kesal.

Nggak koq ah,,, aku kerja di salah satu perusahaan swasta disini, dan kamu bagaimana? Oh, aku lagi kerja ini,, kerja mengisi hari-hariku dengan buku,, he he he he... aku masih kuliah koq. apa? kuliah? dah umur berapa bu? ucapnya.. Itung aja sendiri umurku berapa, kalau nggak salah 2 tahun di atasmu, jadi kamu harus manggil aku kakak Vivi,, oke? Oke apaan? aku seumuran denganmu kali......

iyanya?? hmmm.... aku ngambil S2 Dani... makanya agak lama, aku belum kerja koq... Oh ya, Dani ngapain kesini? Dia segera menunjuk kepada seseorang wanita muda yang sedang berjalan ke arah kami. Entah kenapa hatiku sedikit tersayat, Itu? Pacarmu ya? Perasaan hatiku aneh... mengapa terasa sakit,, padahal dia bukan lah siapa-siapaku, hanya bayangan cinta masa kecilku, yang kurasa cinta itu hanyalah cinta monyet, cinta yang belum jelas artinya bagiku,...

si gadis itu menghampiriku, hay kakak.... idiiih ketauan ya sekarang ucapnya kepada Dani,,,, Eitss kakak?? bukan koq bukan,,,,, ucapku cepat. apanya Vi yang bukan? bilang aja iya.. idihhhh Nggak loh,,,,, ucapku lagi. Dah lama nunggu bang? dah dari tadi Ita smsin nggak diblas-balas ternyata...... hushhhhhhh... ucap Dani,.. Ini Ita saudara perempuanku Vi... dia baru pulang dari luar kota, aku disuruh mama jemput dia, agak malas juga sih, cuma.. dipaksain la.... apa bang? ucap Ita kesal,,, nanti Ita bilangin mama loh, bukannya jemput Ita, malah asyik berduaan disini. Ita.... bukan koq.... ucapku malu...

Oh ya Vi, rumahmu dimana sekarang? siapa tahu kita searah, sekalian kan bisa nganterin. hah? emang muat Dan? tenang aja kak, abangku ini bawa mobil koq, nggak bawa kereta.. jadi muat kak.,. mau berapa lagi tambahan, bisa ditampung.,. dasar kau!! ucap Dani kepada Ita. di mobil Dani, kami bercerita masa-masa kami dahulu. sampai-sampai aku lupa mengabari Randi. padahal aku sudah janji akan mengabarinya kalau-kalau aku sudah dalam perjalanan pulang. sesampai di rumah, aku melihat 3 panggilan tidak terjawab di handphoneku, aduh........ mampus....

Segera kutelfon Randi, haloo.... maaf ya tadi aku nggak dengar,,,, apa? nggak dengar? tumben-tumbenan vi nggak dengar, biasanya kan selalu bisa ngangkat handphone dalam situasi apa aja.,. halo..... sepertinya ada yang tidak beres ini, baru ya ditinggali sehari... awas nanti.. ucapnya menyindir... Koq tau sih, keliatan ya dari sana? huh..... iya-iya ngaku ne sekarang. tadi aku jumpa ma Dani, masih ingat nggak? kawan kita SMP dulu.,,

siapa? ucapnya pelan? Dani? cinta pertamamu dulu ya? mmmm iya,,, Ran... tiba-tiba spontan aku ceritakan semua hal yang terjadi hari ini,, entah kenapa aku seakan tak peduli dengan perasaannya. dan tiba-tiba aku tersadar, upz........ maaf... koq kita jadi cerita soal dia ya.... dalam hatiku berkata "Mampus la... aku koq jadi seperti ini sih,....." nggak apa-apa kali Vi,,,, itu biasa koq ucapnya pelan. namun dalam hatinya sepertinya sudah bergejolak,,,. jadi dia sekarang dimana Vi?

Dia tinggal dekat kos-kosan bu Farah, yang diujung itu loh Ran. Kosannya si Maya, trus belok kiri. Oh, ucapnya perlahan. Enaklah ya bisa jumpa mantan, pengalaman yang heroik itu... Apaan sih, berlebihan deh kayaknya kalau dibilang mantan. kan suka-sukaan aja... namanya masih muda, gejolak masa muda,,, kapan lagi ya kan? ucapku mempertahankan pendapatku. iya aku ngerti, mana pernah sejarahnya Vi ngalah.... Makan ge sana.. belum makan kan? makan dulu sana, ntar kita lanjutkan lagi ya...

Iya... iya,,,, cerewet akh,,,,, kamu makan juga lah,,,.ucapku,,, iya sayong..... sanalah.... jawabnya.
Tanpa menunggu waktu yang lama, segera kulangkahkan kakiku menuju dapur. Seperti biasa, aku harus menikmati jus sayur yang menjadi makan malamku. Tiba-tiba ada suara ketokan pintu. Tok.. tok.. tok...
Lah siapa ne malam-malam bertamu.. dengan hati yang penasaran kubukakan pintu, aku dikejutkan dengan sosok berambut panjang berbaju putih yang membelakangiku,,, sampai-sampai segelas jus yang berada di tanganku terjatuh. astagfirulohal adzim,,, ya allah.,.... Dia segera membalikkan badannya. huaaahhhhhhhh teriakku. sebelum kubacakan ayat kursi, wajahnya yang ayu segera melirikku. opzzzzzzzzzzzz dasar... ternyata Anggi sobatku. Anggiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii awas ko ya, kurang kerjaan kali ya pake baju putih malam-malam pake acara gerai-gerai rambut lagi, Dia tertawa terbahak-bahak, hahahh hahah hahha... dasar penakut, masa gitu aja takut (tertawa lagi sambil memegangi perutnya). akupun ikut-ikutan tertawa... udah ahh,,,,, perutku sakit ne. Jangan ulangi lagi lah nanti ya, awas klo sempat diulangi gak bakalan kubiarin masuk. biar aja dirimu tidur di luar. Oh ya hampir lupa cerita ne guys, aku tinggal di kosan dengan Anggi teman sekampungku sekalian teman SMP, SMA dan,,,, teman sekampusku juga di S1,. lengkap dah,,,, sampai-sampai wajah kami sedikit mirip, saking sering jumpa mungkin, aw ah, gak terima saya kalau dibilang mirip ma dia. Yang paling parahnya lagi dia yang paling gak terima kalau ada orang yang bilang mirip ma saya. huhhhhh,

dah ah,,,, kembali ke laptop...
Tumben cepat pulang,,, biasanya jam 9 baru pulang gi.... Oh ya. capek aku kerja sambil kuliah ne, ujarnya. Apalagi di tempat kerja gak ada yang nyenengi ati awaq ne,, bosen nengok muka orang tu, masa gak da yang kece sih,,, ujarnya nyantai. Buset dah!!! mesti ada yang kece dulu biar gak bosen gitu? ada2 aja uwak2 ne ucapku, Heh, what do you say. opzzz ucapnya. iyala... iyala,,,, aku diam aja deh. By the way dikau da makan? biar kumasakin ne Gi,....

Dia membelalakkan matanya, mmmm hah? serius ne... tumben-tumbenan dikau mau masakin untukku? Hahahhahahhah aku tertawa terbahak bahak, Lah koq malah ketawa? lucu deh....
Gak akh.... aku becanda. Aku gak masak, tapi dah buat jus sayur tu disana, mau kan? biar kuambilin,.,.,. Jus apa Vi, kalau agak nikmat dan dirimu tidak keberatan.. bisa lah.,... Tu tadi kebetulan dapat sayur brokoli di tong sampah depan, jadi sayangkan kebuang, ya dah.. saya jus dah, kan sayang dibuang-buang. Anggi yang tadinya duduk di sofa, segera bangkit dan melemparkan bantal ke arahku. Tak mau kalah, aku pun berbalik melemparnya. Malam itu kami perang bantal yang 237 kalinya,.

Keesokan paginya, Anggi bangun lebih awal dan segera bergegas pergi meninggalkanku sendiri di kosan, kebetulan hari ini saya libur, hoammmmm masih ngantuk, gini ne kalau dah libur.. bawaannya malas-malasan. aku terduduk di depan TV sambil menggonta-ganti channel TV. Nggak ada yang seru nih,,, oh.... jalan-jalan mau kemana? nggak ada kawan, pacar juga kerja, oooooooooooooooo kututupi wajahku dengan bantal. tiba-tiba handphoneku berdering, segeraku berlari mengambilnya. eits nomer baru, halo.... selamat pagi....
pagi juga,,, hmm kayak kenal ne suara,,,, iyala pasti kenal jawab seseorang yang disana. hmm ntar tak pikir dulu (logat jawa), ahay,,, aku tau siapa?? siapa Vy? Daniiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii (berteriak).. op op op,,,, bisa-bisa pecahlah gendang telingaku ni vy, hahahhahahhahha siapa suruh ngerjain orang pagi-pagi. maunya kan dibilang langsung ne Dani loh. dah Gitu aja cukup ucapku kesal. Lah,,,,, mang tadi ada nanya ni siapa? jawabnya. Nggak??? trus??? Dia tertawa terbahak-bahak Hhahahhahahhah.. gak berubah ternyata ucapnya.
Siapa? Aku??? jawabku kesel. Iyala.... dasar keras kepala. dahlah cukup itu.

ini nomermu dan?? ya iyala neng, masa nomer bokapku,.. Jiah sekedar nanya gak boleh?? jawabku lagi. Nggak!! kalau mau nanya di kantor polisi, wuhhhhhhh dasar dani. udah cukup juga ah, serius donk!!!
Ya dah deh Vivy sayang,,,,, dah makan cinta? wuih... wohhh wahhh apa-apaan ne manggil cinta2 segala ucapku, ntar ada yang marah tau? Siapa? pacarmu, jawabnya. Yah iyala coy, pacarmu juga pastinya. wong aku blon punya cwe Vy,,,, Tapi kalau vivy mau boleh juga sih,,,,,,,,, Hah (menghela nafas) udahlah Dan, pagi-pagi dah melawak. Ya dah,, ya dah serius ne. Oh ya vy, gak kuliah?
Nggak dan, ge kosong ne hari ini, jawabku.. Oh y dah, jalan yok,.,, ujarnya,. hmmm jalan???
Nggak sah pake acara mikir2 deh, ayok,,,,,, paksanya. ya dah deh, lagian aku nggak ada kerjaan ne, jam berapa dan? Jam 10 gtu la ya.... aku jemput nanti. oke ya dah..

Tiba-tiba aku teringat Randi, apa nggak apa-apa ya kalau aku jalan ma Dani,,, bilang nggak ya ma Randi,,, uhhh pusing,,, bingung,,, Nggak sah bilang deh, lagian aku kan gak da apa-apa ma dy. baiklah,,, mari bergegas.

Dani telah menunggu di depan kosanku, hay Dan,,, hay juga,,, ayok ucapnya. dalam hatiku bertanya-tanya sambil kebingungan, naek apa ne?? angkot gak apa-apa sih,,, tapi koq arahnya berbeda ya.. sambil kebingungan aku mulai bertanya, Dan.... ini mau kemana? koq arahnya ke arah sana. ke situ kan arah rumahmu,,,,, Iya vy,, sengaja tadi nggak bawa mobil kemari, jadi biar Vivy yang bilang ma Ita untuk minjamin keretanya, soalnya klo aku yang minjem dia nggak ngasih,,, gak apa-apa kan vy kalau kita naek kereta? nanti gengsi pula..... Lah nggak lah,, nyantai aja kali Dan, btw Jadi tadi ke kosanku naek apa? jalan ka.. ki? ucapku terbata-bata. iya vy, itung-itung olahraga.. Heh??? dasar dani... Di perjalanan dia banyak bercerita tentang pekerjaannya, ternyata dia dulu nggak kuliah, dia langsung kerja dan berhasil seperti saat ini, hm salut la dengan keputusan seperti itu,. Vy,,,, ucapnya tiba-tiba. Sontak aku kaget, apa?? (dengan ekspresi yang sedikit lucu) Diapun tertawa..... hahahhahh koq sampe segitunya bu ekspresinya??? Aku pun tersipu malu,,, bukan gitu loh Dan,,, ishh,,, aku kan orangnya cepat kaget, yahh gitula,,, Dia masih tertawa-tawa,,,,
Oh ya vy, dah capek? sory ya dah buat dirimu pagi-pagi berkeringat. Atau mau digendong? mari.....
eitzzzz no no no,,,, ucapku cepat, dah biasa kali gini, cem gak tau Vivy aja,. manusia baja..,.. wkwkwkkwkwkk
Oh ya ya,.,, lupa saya Vy,,, ucapnya. nah, itu dia rumahnya, nggak terlalu jauh kan dari kosanmu. bisalah maen sering-sering ke kosanmu kan vy,,, Maunya!!! teriakku.
Di teras rumahnya Ita duduk santai sambil tersenyum-senyum melirik kami, Apa ta senyum-senyum ucapku?
nggak da kak,, cuma pengen senyum aja jawabnya sambil mengulurkan tangannya. Aku sontak bingung,,, apa ne? Ternyata dia memberikan kunci keretanya. Lah,, Dan... tadi katanya Ita nggak mau ngasih, lah ini, belum diminta dah dikasih? Dani senyam-senyum, Ita segera menjawab pertanyanku, iya kak, tadi perjanjiannya, ada kakak dulu baru dikasih,,,, Oh gtu,,, ya ya ya, ucapku. ayoklah Vy.... Abang berangkat ya ta... hati-hati d rumah.

keretanyapun melaju cepat, tiba-tiba handphoneku berdering, ternyata sms Randi dengan isi " Assalamu alaikum cinta,,, paen ne pagi ini? Aku nanti cepat pulang kerja,, ada baiknya kita sempatkan waktu in dengan jalan-jalan. Atau hunting barang-barang favoritmu, gimana??" sontak aku kaget,,, dan nggak tahu harus balas apa.. kalau misalnya tadi belum berangkat, bisa aja aku batalkan jalan-jalan ini,, aduh,,, bagaimana ini,,,,,,, aku bingung. Dani segera memecahkan lamunanku, lah koq diam Vy,.,,, Ada yang salah, Nggak Dan, nggak ada yang salah, liat jalan la Dan,, hati-hati nyetirnya, oke2??
okeeeeeeeeeeee.... keretanya melaju cepat menutupi kekhawatiranku.

Sesampai ditujuan, kublas sms Randi " wa alaikum salam cinta,, maaf ya,, Vivy dah keburu janji ma teman Vivy ngawani jalan-jalan.. Smsnya telat sih ngasih taunya, maaf yo Cinta,,,,,,, maaf bangat. Tiba-tiba Dani datang membawa minuman, ini vy, daritadi megang handphone mulu,, smsan ma siapa sih? cowoknya ya.?
Iya ne,,, ge smsan ma dy,, mmm apa dia nggak cemburu ni kalau tau Vivy jalan ma aku? tanyanya,. Nggak koq Dan, dia mah orangnya santai dan percaya. lagian kan kita nggak ngapa-ngapain kan?
Siapa bilang nggak ngapa-ngapain?? ucapnya. heh??? jawabku kaget. Nggak laahhh. Becanda vi....

kamipun menikmati berbagai permainan di tempat wisata tersebut,
Sesampai di depan kosan, aku lihat ada kereta di depan rumah, sepertinya aku tau kereta itu, dengan perasaan khawatir dan takut aku dan Dani melangkahkan kaki kami ke dalam kosan, Kereta siapa vy? Cowokku Dan,, Iya??? tuh dia yang di teras di rumah, sepertinya Randi tlah lama menunggu di teras rumah, dia berdiri dan memandang ke arah kami. Ran,,, itu loh,, apa seh? (aku kaku dan nggak tau harus bilang apa). Dani segera menyahut, eh Randi apa kabar? jadi pacarnya Vivy itu kamu?? Koq nggak bilang-bilang sih Vi...... tapi jangan salah paham ya Ran,, kami nggak ada apa-apa koq.
yang awalnya muka Randi agak murung dan membelalakkan matanya ke arahku, tiba-tiba dia tersenyum dan merangkul Dany,, Apa kabar juga sob, yah ginilah kondisi awak ne,, sehat,,, seperti yang dirimu liat lah bray, apa kerja sekarang?? Dia segera duduk, dan mengajak Dani ngobrol. sementara aku berdiri di tempat yang sama seraya menunduk, dan nggak tahu harus bilang apa. Eh vy, paen disitu aja ucap Dani, duduk.. duduk. lah yang punya rumah siapa yang tamu siapa?
 Randi memandangiku, Vy.... ucapnya,. hah iya! (kaget),... jawabku, Ambil minumlah.... masa dah kering awaq dari tadi disini nggak ada minum. iya........ ucapku pelan.
Ntah apa yang mereka bicarakan selama aku menghidangkan teh di dalam kosan. Segera kuantarkan minum itu untu mereka., Nah gitu donk ucap Randi, Eh tiba-tiba Dani nyahut,,,, Rand, dah cocok lah Vivy jadi ibu-ibu kan, liat aja cara dia menghidangkan tehnya. Loem ne coy jawab Randi, lah maksudnya apa? gitu juga la dalam hati awaq ne..

Randi segera tertawa, hahahhahahhah loem cocok itu masih banyak lagi yang mau kita perbaiki dalam diri Vivy ni,,, Ah iya sob ucap Dani,, Kyaknya iya juga seh ucapnya juga ikut-ikutan, hah apa-apaan seh, memangnya barang apa diperbaiki segala ucapku kesal. Oh ya sob, masih ingat waktu dulu Vivy ngambek dan melemparin semua barang yang ada dihadapannya ke arah kita. ihhh ngeri kali ah kalau dia marah, apa sekarang masih gitu dia ucap Dani? Wuih lebih parah lagi malahan Dan,,,, bukan barang aja yang bisa dilemparnya, kitapun bisa ikut,,,,, mereka berdua tertawa di atas penderitaanku, Ahhhhhhh nggak mau !!!! stop stop crtanya, bising kali klen dua.
hati-hati sob dah mulai ini, jauh-jauh ah,,, ucap Dani, Randipun ikut-ikutan,,, iya ayok,, kita pulang aja.

ya dah sono pulang.. ucapku kesal. Betul ne vy,,, kami pulang ya, biarin aja nggak da yang minum hidanganmu ne,, ahahahhahahah mereka berdua semakin menjadi-menjadi, Aku ikut tertawa aja lah, cari aman,,,,

Haripun berlalu dengan candaan mereka..
besoknya Randi menelfonku, Vy,, kuliah hari ini? tanyanya. Iya.. kuliah cinta. kenapa cin?? tanyaku balik. Mau dianter nggak?? atau ma Dani aja?? Pertanyaan macam apa itu, ucapku dalam hati. Maksudnya pa Rand?
Yah,, siapa tau mau jalan ma Dani lagi. Kan dekat kan rumahnya dari kosanmu? hemmmmmm sambil kesal kuucapkan kata-kata pahit. "Maksudnya apa sih?? nggak mau lagi ngantar gitu? Atau cemburu soal semalam? perasaan semalam aman-aman aja lah!"
Lah.. koq jadi sewot gitu seh vy.... kenapa?
au ah gelap!! ketusku!

kenapa sih Vivy sayonk?? masa gitu aja marah.. ucapnya membujuk. Nggak tahu dan nggak mau tahu! aku dah mau berangkat. nggak usah antar,,, aku aja sendiri! aku bisa koq. kumatikan hpku dan kubanting ke tempat tidur. Anak ini aneh,,,, apa salah aku jalan ma Dani? hemmmmm ahhhhhhhhhh....
Pagi itu aku kacau, aku berangkat sendiri ke kampus dan bawaannya marah aja. Nggak ada senyum, semuanya serba gelap. Di kampus aku jumpa dengan Maya teman sekampus sekalian teman satu gangku.. Vivy.... mendung aja ne? Hah mendung ucapku. mana ada mendung may, orang cerah gini. masa mendung sih may?? Bukan cuacanya yang mendung vy,.. tapi mukamu tu. ditekuk aja dari tadi. hmm bukannya ge dekat ma tetangga baruku ya? Hah siapa? Dani? Lahhh aku nggak bilang Dani loh, ledeknya. hemm oalahh May, May.. dia itu temanku ya. teman dari SMP. ngerti kagak??? alahhh Randi teman SMPmu juga kan??
udah ah... jangan menambah kekacauanku hari ini ucapku.. lah kenapa?? tanyanya.

Aku segera lari meninggalkannya.. sambil teriak.. "ayok ikut nggak? tuh ada bis!!" iya tungguuuuuuuuuu.
di bis kamipun bersenda gurau, walau dalam hatiku sedikit kacau. Tiba di terminal, Vy... tu mas mu tuh nunggu ucap Maya. Aku duluan ya,,, ucapnya. ehhhhhhhh iya....
Kulangkahkan kakiku meninggalkan bis, Randi datang menghampiriku.. Sudah pulang toh neng? ayok atuh akang anterkan sampai ke tujuan.. mau kemane? hemm ngapain seh?? kududukkan tubuhku di kursi dekat orang-orang jualan minuman. Randi " masih marah?" cuman bercanda loh tadi pagi. Hemm bukan gitu caranya kalau bercanda, kenapa nggak sekalian aja aku jadian ma Dani? kesel tau gak? ucapku. Randi menjawab dengan lembut,, Vivy.... memang semalam itu sedikit cemburu sih, sedikit ya.. namanya pacar,, heran aja aku kenapa kamu nggak bilang-bilang kalau jalan ma Dani. kan bisa aja seh dibilangin ma aku,, cuma itu aja. tapi sebenarnya aku nggak marah loh,, cuman iseng aja tadi pagi mau nyari masalah ma seseorang, eh malah kamunya yang kena dan pas pula, ucapnya cengengesan.

ketawa lagiiiiii..... ucapku. iya aku salah,, tapi kalo misalnya kamu nggak suka, bilang aja terus terang, terus aku kan bisa tau... kadang aku pikir kamu itu nggak pernah cemburu,, datar aja semuanya, Seakan-akan tidak ada perasaan apa-apa loh. Padahal dah lama kita jalin hubungan ini.. Nggak pernah kamunya cemburu, padahal udah disengajapun buat cemburu,. kesellllllll!!!

hahhahhahah dia tertawa terpingkal-pingkal.. Oh jadi ceritanya gitu kamu buat seperti itu?? Dasar Vivy,..... gokil ah ucapnya. hemm kemarahanku sedikit reda,, dia segera mengajakku pulang, Ayok keburu ujan entar,,,

haripun berlanjut, tak ada yang istimewa,, gitu-gitu aja,, kadang dia datang dan pergi sesuka hatinya saja. Hingga suatu ketika, Dia tak menelfon-nelfonku,., sms pun gak.. padahal dah ku sms dan kutelfon, nggak ada jawaban dan balasan. akupun tak pernah lagi dijemputnya. Hemmmm malas2.. nggak usah telfon2 lagi ya. ucapku dalam hati. tiba-tiba handphoneku berdering,,, Aku dah kegirangan, mungkin dari dia.. Eh ternyata bukan!! malah dari  Dani..

eh vy... paen? udah lama nggak jumpa ya? nggak ada kabar pula... Iya Dan.. ge suntuk ne,.. Loh kenapa? Mana Randi tanyanya? uddah kelaut ucapku... Astaga.. apaan ini? sudah putus ya, biar kugantikan katanya. Ya ampun Dani,,,, sempat-sempatnya ya.... ucapku. Aku mau keluar ne, mau ikut tak? ucapku.. Ya udah ayok ucapnya, tunggu aku kesana ne ucapnya.

malam itu aku dah pengen ngeluarin unek-unekku. Kejadian yang dulu terulang kembali.. Lagi-lagi Randi nyari masalah sama aku. Hemm dasar Randi!!! Jadi dulu, Randi itu orangnya kaku, nggak ngertilah, apa dia baru ini pacaran atau gimana? padahal menurut penuturannya dia sudah pernah menjalin hubungan sebelum dengan aku. Tapi aku rasa dia nggak ngerti perasaan cewek gimana,, mesti dia yang harus dingertiin, manja, nggak suka bawa awaq kemana-mana. kejadian beberapa hari lalu, yang dia terkesan sudah lebih baik dan sudah mulai ngerti cewek, eh ternyata cuma bertahan sebentar. Dia kalau ada perlunya aja baru mau jemput, dan mau ngajak jalan atau nelfon., Oalahhhhhhhh kulontarkan semua kekesalanku di malam ini. Khayalanku buyar, aku dikejutkan suara klakson kereta. Eh Dani.... Sudah siap jalan non ucapnya? "sudah.. ayok" dia membawaku terbang dalam gelapnya malam yang ditemani, kerdip bintang2 kecil di angkasa.. Laju kereta yang dibawa cukup kencang,.. Dia menyuruhku teriak sekencang-kencangnya.. AKupun teriakkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk. aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
lalu dia menghentikan keretanya sambil berkata "Sudah puas?? kenapa tidak datang saja kepadaku" ucapnya. HAH? aku terperanjat mendengar ucapannya. Dia langsung berkata "Lupakannn....." Dia membawaku kembali pulang ke kosanku, karena waktu tlah menunjukkan pukul 10.00 WIB. hemmm Vivy,,,,, sudah puaskan?? pikirkan lagi lah soal ini ucapnya pelan.. Diapun berlalu meninggalkanku yang terpelongo sendirian. Aku kembali kaget, mendengar jeritan Anggi tepat di sampingku. Aaaaaaaaaa....
apa-apaan seh gi,,, dah malem, entar orang-orang ngirain ada maling ah,.. memang kamu, ayok masuk!

Keesokan harinya ketika aku akan berangkat kuliah, tiba-tiba ada sms masuk di handphoneku mmmm Randi... seketika wajahku memerah membaca sms tersebut, aku gemetar dan terdiam lemas. Anggi yang memperhatikanku sejak tadi langsung bertanya "Ada apa vy?" Kuberikan handphonenya, tertulis disana Randi mengatakan bahwa dia akan segera pergi meninggalkan kota dimana dia tinggal sekarang, jadi dia memintaku untuk tidak menghubunginya dulu sampai Randi menghubunginya kembali. "Apalah coba maksudnya dia bilang gitu gi... Apa dia nggak mikir ke depan kali ya" Tunggu.. aku balas dulu. Vivy langsung membalas sms tersebut "Emang apa yang terjadi Ran? Setidaknya kamu bisa cerita kepadaku apa yang terjadi? Siapa tahu aku bisa bantu..." Mereka berdua menunggu balasan dari sms itu.. tak ada jawaban sama sekali... segera kutelfon Randi, diangkat.. tapi tak ada suara. Ran......... ran.. ngomong donk,,,,,. tetap nggak ada suara. akhirnya kuputuskan untuk segera pergi sambil ngomel "Biarin lah gi,... ke laut ke laut dah,,, nggak peduli lagi aku.. Aku pergi!" Anggi hanya bisa memandang pasrah kepergianku...

Dua bulan kemudian, aku sudah bisa melupakannya, walaupun terkadang masih teringat jikalau ada hal-hal yang bisa mengingatkanku tentangnya. seperti kalau ada orang yang mendorong motornya karena bannya bocor, melihat orang yang berkulit gelap, melihat seorang cowok yang menjemput kekasihnya. hemmmmm tapi segera kukubur perasaan itu. Randi is over,,, Kuliahkupun akan segera usai, jadi ngapain repot-repot mikirin yang tidak penting sama sekali. aku akan melangkah jauh meninggalkanmu. Tiba-tiba lamunanku terhenti, ketika klakson mobil mengangetkanku. Vi..... teriaknya seraya menurunkan kaca mobilnya. Eh.. Dani! ucapku. "Naik....."jawabnya. Segera kubuka pintunya dan aku akhirnya nebeng lagi dengan Dani.

"Udah lama nungguin bisnya Vi...?" Belum Dan.. Baru bentar koq.... ucapku berbohong. Eleh... sebenarnya udah dari tadi aku memperhatikanmu vi... tapi kutengok lamunanmu masih lama akhirnya, jadi kutungguin aja sampai berakhir. Huh.. Dasar! ucapku.. Ngelamunin apa coba sore-sore gini, kesambet baru tau rasa! Apaan sih Dan.. Nggak Ah!! alah.. Ngeles lagi. cerita ja lagi vi.. kalau perlu sandaran,, ni bahuku selalu ada kok.. aku ketawa terbahak-bahak,,, Dan.. Dan.. bisa aja kamu. Eh kamu sudah makan belum vi..? tanyanya. Belum Ran.. eh Dan,,,,, (aku gugup salah menyebut nama) Tapi dia tak menghiraukannya. Jadi kita makan dulu ya vi.. Ayo! tapi ke tempat favoritku ya Dan.... mau? Dimana vi? Eh tapi agak lumayan jauh loh Dan.. Tunggu dulu.. Dani suka seafood gak? atau sate? Nggak ada alergi kan Dan? Mmmmm vivi, selalu kebanyakan nanya. aku bisa makan semua makanan kok.. santai aja... dimana Vi tempatnya? Ya udah jalan aja nanti aku pandu deh... kita lurus aja mpe terminal bus yang dekat museum, nah nanti belok kiri, sekitar 500 meter lah ke dalam.. Aih,,, jauh masih,,,, setengah jam lagi,.. keburu ilang ntar lapernya vi,,,,

hihihihi kelamaan ya.. tapi enak disana Dan... suasananya juga. Ya udah deh.. untuk nona manis tidak apa-apalah... Sok atuh... Dani ketawa terpingkal-pingkal. Nyetir dan... hati-hati... Tapi kalau dah laper bangat Dan ni aku ada roti,,, nih... Aku kan nyetir Vi,,,, tolong suapin... Hah? Suapin? dah gede minta suapin.. makan ja sendiri Dan. Kuletakan dihadapannya... Tolonglah vi,,,, ya udah.. roti yang gede tadi kumasukkan kedalam mulutnya. hahahahhahahahah aku kesenengan. Diapun memolototiku,,, Pandangan tetap ke depan Dan...

akhirnya sampai juga ucapnya... Gimana Dan, sedap tempatnya kan? Sedap vi.... ayolah kita pesan makanannya. Mbak, aku pesan sate daging sapi terbaik yo mbak ucapku.. Dani melihatku, sama mbak.. Minumnya jus wortel tanpa es dan gula ya mbak, Dani melihatku lagi, sama mbak,,,, eh.. nggak deh, teh manis dingin aja mbak.. hahahhahah mbaknya ketawa,, Jangan sok-sok an ya mas Dan ucapku. Ada lagi ucap mbaknya, aku melirik ke arah Dani.. Nggak ada lagi vi.. kerupuk ikan mbak 3 ya,,, Kerupuk ikan ucap Dani.. ya loh Dan, ucapku.

Kamipun makan dengan lahap, entah laper atau rakus makanan yang porsinya gede habis tanpa sisa. kemudian kami saling pandang dan tertawa.. Ini laper atau apa ya Dan? Enak yo vi disini, nanti-nanti kemari lagi lah. Siapa dulu donk yang rekomendasiin? Vi....... Va.. jawab Dani. Tiba-tiba Dani memalingkan pandangannya kebelakang badanku, akupun sontak melihat ke arah belakang. Ada sepasang kekasih yang saling bergandeng tangan berjalan ke arah meja di samping kami.. Kuperhatikan wajahnya, sepertinya kenal,,, lama kumemperhatikannya. setelah kusadari siapa dia, segera kupalingkan wajahku ke arah Dani.. Danipun memandangiku dan terdiam. Seseorang yang duduk tepat di samping kami adalah lelaki yang telah mengoyak-ngoyak hatiku,, dia duduk manis sambil berpegangan dengan gadis yang lebih muda dariku, dan wajahnya pun lumayan manis.

Apa yang harus aku lakukan? Sepertinya Danipun tidak mampu untuk berkata-kata, walaupun sekedar untuk menenangkanku. Tanpa pikir panjang segera kupanggil namanya, Ran......" sontak dia kaget dan malu, eh...... vi... (terbata-bata) Iya! vivy... Dani segera berbisik kepadaku, sepertinya kita harus pergi vi... Nggak Dan..... nggak apa-apa.. aku baik-baik aja koq ujarku.. Siapa bang? ucap gadis itu.. Saya temannya mbak, ini teman saya juga sambil menunjuk Dani.. Oh... kebetulan ucap gadis itu, kenalin saya pacarnya Randi, Chika ucapnya.. Randi diam seribu bahasa, sementara Dani sudah menarik tasku, maksud hatinya agar kami segera bergegas pergi. Oh.... kalau begitu kita bisa donk ngobrol banyak disini.. ucapku sambil menenangkan diri.. Boleh ucapnya... lalu kami duduk berhadap-hadapan. Randi tepat di depanku,,. Aku memulai pembicaraan lagi.. Sudah lama pacaran dengan Randi Chik? Wajah Randi memerah..... sementara Dani gelisah tak menentu di tempat duduknya. Chika melirik Randi, sudah hampir 4 bulan lah vi.... oh... sudah lumayan lama juga chik... sepertinya umurmu lebih muda ya Chik? umurmu berapa chik? ucapku. 22 tahun.. oh.. berarti bener, sya umurnya 24 Chik sambil kulirik Randi...

Aku ke kamar kecil dulu ya kata Randi... aku juga ucap Dani.. Mereka berdua meninggalkan kami.. dengan santai aku ngobrol dengan Chika,,, Diapun tampak tak mencurigai apa yang kami perbincangkan. lama juga ya mereka, ucapku.... Segera kusms Dani,, kita pulang aja yuk Dan,,,, Danipun segera muncul,, sementara Randi tak nampak batang hidungnya.. Chika sepertinya kami harus duluan ni,,, kami masih ada urusan, lagian uda mau magrib ni,,, titip salam aja sama Randi.. Oke kak,, ucapnya. kami segera meninggalkan tempat makan itu.

Dani bertanya "Nggak apa-apa vi?" nggak apa-apa koq Dan... Maaf soal tadi, aku dah melibatkanmu dalam masalah ini. Ya vi,,, seharusnya kita tadi langsung pulang aja.. Aku hanya ingin memastikan aja Dan... dan aku mau membuat dia jera atas ulahnya selama ini. berarti dalam 2 bulan terakhir kami berpacaran, dia telah memiliki kekasih lain juga. hemmmm hebat..  Dani... menepuk bahuku.. sabar ya...... kan masih ada aku ucapnya.. Hahahahha aku segera ketawa terbahak-bahak... iya ucapku pelan...

Keesokan harinya tiba-tiba ada nomer baru menelfonku, ya halo...... Halo vi.... suaranya pelan... Dan aku segera mengenali suara itu, jantungku berdegup kencang tak seperti biasanya, kucoba melantangkan suaraku, ada apa!! tumben sekali menelfonku. Mmmmm maaf vi... maafin aku... tolong dengerin dulu vi... Apalagi sih Ran, semua sudah jelas, semua sudah kusaksikan langsung dengan mata kepalaku sendiri. pa perlu penjelasan lagi? nggak vi.. tapi setidaknya kamu mendengarkan penjelasanku. ucapnya lirih. Hemm kutarik napasku dalam-dalam.. Oke.. tapi sebenarnya tak ada guna juga jikalau kamu menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya...

tapi tolong dengerin vi.. ya baik.....
sbenarnya aku terjebak oleh perlakuanku sendiri, awalnya aku hanya berteman dengannya vi,, lama -lama aku terjebak dengan niat awalku...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar