a.vipermenu, a.vipermenu:link, a.vipermenu:visited {display:block; width:230px; height:25px; background:#444444; border:1px solid #222; margin-top:5px; text-align:center; text-decoration:none; font-family:arial; font-size:16px; font-weight:normal;color:#FFFFFF; line-height:20px; overflow:hidden; float:left;} a.vipermenu:hover {color:#FFFFFF; background:#666666;} #vipergoymenu {width:auto; margin:0 auto;}

Senin, 19 November 2012

ORDER SEBAGAI PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN

BAB I
PENDAHULUAN
            Manajemen selalu terdapat dan sangat penting untuk mengatur semua kegiatan dalam rumah tangga, sekolah, koperasi, yayasan-yayasan, pemerintahan, dan lain sebagainya. Manajemen yang baik adalah terjadi pembinaan kerja sama serasi dan harmonis, saling menghormati dan mencintai antara atasan dan bawahan, sehingga tujuan optimal organisasi akan tercapai.
            Seorang manajer seharusnya akan lebih bertanggung jawab dalam perencanaan dan pengendalian serta dalam menafsirkan kepandaian-kepandaian para pekerja dan dan mesin-mesin menurut aturan-aturan, hukum-hukum, dan formula-formula. Pemimpin harus menjadi sumber kegiatan dan penanggung jawab hasil yang dicapai dalam aktivitas proses manajemen itu. Efisiensi kerja manusia dan mesin dengan jalan meneliti gerakan-gerakan dan waktu yang diperlukan untuk memproduksi barang-barang perlu diperhatikan.
Dengan menggunakan asas-asas manajemen, seorang manajer dapat mengurangi atau menghindari kesalahan-kesalahan dasar dalam menjalankan pekerjaannya dan kepercayaan pada diri sendiripun semakin besar.










BAB II
PEMBAHASAN
a.       Pengertian Manajemen
Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi manajemen itu. Jadi manajemen itu merupakan suatu proses untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan. Dalam manajemen, yang diatur adalah semua unsur-unsur yang terdiri dari men, money, methods, materials, machines, and market, disingkat 6 M dan semua aktivitas yang ditimbulkannya dalam proses manajemen ini. Semuanya diatur agar 6M itu lebih berdaya guna, berhasil guna, terintegrai, dan terkoordinasi dalam mencapai tujuan yang optimal.
Yang mengaturnya adalah pemimpin yang dengan wewenang kepemimpinannya melalui instruksi atau persuasi, sehingga 6M dan semua proses manajemen tertuju serta terarah kepada tujuan yang diinginkan. Mengaturnya yaitu melalui proses dari urutan fungsi-fungsi manajemen (perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian = planning, organizing, directing, dan controlling). Kesemuanya diatur dalam suatu organisasi atau perusahaan, karena organisasi merupakan alat dan wadah, (tempat) untuk mengatur 6 M dan semua aktivitas proses manajemen dalam mencapai tujuannya. Tegasnya pengaturan hanya dapat dilakukan di dalam suatu organisasi (wadah/tempat). Sebab dalam wadah (organisasi) inilah tempat kerja sama dan integrasi dilakukan untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.
Menurut Andrew F. Sikula (malayu S.P. Hasibuan, 2004) manajemen pada umumnya dikaitkan dengan aktivitas-aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, penempatan, pengarahan, pemotivasian, komunikasi dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh setiap organisasi dengan tujuan untuk mengkoordinasikan berbagai sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan sehingga akan dihasilkan suatu produk atau jasa secara efisien.
Pada dasarnya kemampuan manusia itu terbatas (fisik, pengetahuan, waktu dan perhatian) sedangkan kebutuhannya tidak terbatas. Usaha untuk memnuhi kebutuhan dan terbatasnya kemampuan dalam melakukan pekerjaan mendorong manusia membagi pekerjaan , tugas, dan tanggung jawab ini maka terbentuklah kerjasama dan keterikatan formal dalam suatu organisasi.
Manajemen pada dasarnya baru dapat diterapkan, jika:
1.      Ada tujuan bersama dan kepentingan bersama yang akan dicapai.
2.      Ada kerja sama diantara sekelompok orang dalam ikatan formal dan ikatan tata tertib yang baik.
3.      Ada pembagian kerja, tugas, dan tanggung jawab yang teratur.
4.      Ada hubungan formal dan ikatan kerja yang tertib
5.      Ada sekelompok orang dan pekerjaan yang akan dikerjakan
6.      Ada organisasi (wadah) untuk melakukan kerja sama
7.      Ada wewenang (authority) dan tanggungjawab (responbility) dari setiap individu anggota.
8.      Ada koordinasi, integrasi, dan sonkronisasi (KIS) dari proses manajemen tersebut.
9.      Ada pemimpin/pengatur dan bawahan yang akan diatur.
10.  Ada relationship in organization dan human organization
11.  Ada the nature of men and the nature of organization
12.  Ada komunikasi dan delegation of authority.[1]

b.      Prinsip-prinsip Manajemen
Prinsip adalah pedoman hidup dan dasar hidup setiap. Seorang manajer harus mampu memahami dan mampu menerapkan prinsip-prinsip manajemen. Karena dengan prinsip manajemen ini akan mendukung kesuksesan manajer dan kesuksesan manajer. Prinsip-prinsip manajemen merupakan petunjuk-petunjuk untuk tindakan manajerial atau kebenaran-kebenaran umum yang membantu pihak manajer memutuskan apa yang harus dilakukannya dalam situasi tertentu. Prinsip-prinsip manajemen dimulai sekita tahun 1900 yang dilakukan oleh Henry Fayol ditulis dalam buku yang berjudul Administration Indutriellet Generale 1916.[2] Asas (prinsip) merupakan suatu pernyataan fundamental atau kebenaran umum yang dapat dijadikan pedoman pemikiran dan tindakan. Asas-asas muncul dari hasil penelitian dan pengalaman. Asas ini sifatnya permanen, umum dan setiap ilmu pengetahuan memiliki asas yang mencerminkan “intisari” kebenaran-kebenaran dasar dalam bidang ilmu tersebut. Asas adalah dasar tetapi bukanlah sesuatu yang absolut atau mutlak. Artinya, penerapan asas harus mempertimbangkan keadaan-keadaan khusus dan keadaan yang berubah-ubah.
Asas bukanlah hukum atau dogma, tetapi hanya sebagai hipotesis yang harus diterapkan secara fleksibel, praktis, relevan, dan konsisten. Dengan menggunakan asas-asas manajemen, seorang manajer dapat mengurangi atau menghindari kesalahan-kesalahan dasar dalam menjalankan pekerjaannya, dan kepercayaan pada diri sendiripun semakin besar.
Asas-asas umum manajemen (general principles of management) menurut Henry Fayol
a.       Division of work (asas pembagian k erja)
b.      Authority and responsibility (asas wewenang dan tanggung jawab).
c.       Discipline (asas disiplin)
d.      Unity of command (asas kesatuan perintah)
e.       Unity of direction (asas kesatuan jurusan atau arah)
f.       Subordination of individual interest into general interest (asas kepentingan umum di atas kepentingan pribadi
g.      Renumeration of personnel (asas pembagian gaji yang wajar)
h.      Centralization (asas pemusatan wewenang)
i.        Scalar of chain (asas hirarki atau asas rantai berkala)
j.        Order (asas keteraturan)
k.      Initiative(asas inisiatif)
l.        Esprit de corps (asas kesatuan)
m.    Stability of turn-over personnel (asas kestabilan masa jabatan)[3]

Seorang manajer hendaknya memiliki kemampuan interpersonal, yaitu kemampuan memahami, memotivasi dan berkomunikasi dengan individu maupun kelompok. Ketika manajer menaiki tangga organisasi, dia harus dapat bergaul dengan bawahan, rekan kerja, dan mereka yang di tingkat yang lebih tinggi dari organisasi. Karena peran ganda yang harus dijalankan oleh manajer, seorang manajer juga harus dapat bekerja dengan pemasok, pelanggan, investor dan pihak lain di luar organisasi.[4]



Pada makalah ini akan dibahas mengenai order sebagai prinsip-prinsip manajemen.
c.       Order sebagai Prinsip-prinsip Manajemen
Untuk ketertiban ada formula yang harus dipegang yaitu suatu tempat untuk setiap orang, dan setiap orang pada tempatnya masing-masing. Demikian pula bagi saham suatu tempat bagi sesuatu dan sesuatu itu pada tempatnya. Bila diharapkan adanya ketertiban dalam suatu perusahaan haruslah ada tempat yang tegas bagi setiap pegawai , setiap pegawai harus pada tempatnya yang telah ditetapkan. Lebih lanjut ketentuan yang sempurna memerlukan bahwa tempat harus sesuai dengan pegawai atau sesuai pembahasan. The right man is the right place.[5]
Order adalah prinsip manajemen dimana bahan-bahan (material) dan orang-orang harus ada pada tempat dan waktu yang tepat. Terutama orang-orang hendaknya ditempatkan pada posisi-posisi atau pekerjaan-pekerjaan yang paling cocok untuk mereka.[6]
Fayol membagi orfer menjadi tata tertib material (material order) dan tata tertib sosial (social order). Fayol mengikuti pepatah yang sederhana yaitu “Lakukanlah segala sesuatu pada tempatnya dan tempatlah dirimu yang sebagaimana layaknya.” Pada pokoknya hal itu merupakan prinsip organisasi dalam mengatur benda dan manusia.[7] Material order artinya barang-barang atau alat-alat organisasi harus ditempatkan pada tempat yang sebenarnya, jangan disimpan di rumah. Material order secara sederhana dapat diartikan sebagai keteraturan dalam penempatan barang-barang. Social order artinya penempatan karyawan harus sesuai dengan keahlian atau bidang spesialisasinya.[8]
Ketertiban dalam melaksanakan pekerjaan merupakan syarat utama karena pada dasarnya tidak ada orang yang bisa bekerja dalam keadaan kacau atau tegang. Ketertiban dalam suatu pekerjaan dapat terwujud apabila seluruh karyawan, baik atasan maupun bawahan mempunyai disiplin yang tinggi. Oleh karena itu, ketertiban dan disiplin sangat dibutuhkan dalam mencapai tujuan.[9]
Maju dan mundurnya organisasi bergantung kepada kecakapan dan kerjasama antara atasan dan bawahan, masing-masing individu mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh atas segala bidang pekerjaannya. Apabila setiap individu ditempatkan pada bidang kemampuannya, maka dia akan merasa bertanggungjawab atas pekerjaannya tersebut, sedangkan apabila tidak sesuai tentu dia pun akan merasa tidak bertanggungjawab atas pekerjaan yang dilimpahkan kepadanya. Inilah pentingnya prinsip manajemen yaitu order.
Order menekankan bahwa perlunya ketertiban dan keteraturan dalam sebuah organisasi. Penempatan individu dan barang yang sesuai tentu akan semakin membantu perkembangan dan kemajuan organisasi tersebut.
















BAB III
SIMPULAN
Prinsip-prinsip manajemen merupakan petunjuk atau dasar si manajer untuk membantu manajer dapat membuat keputusan dalam situasi atau kondisi apapun. Sebagaimana tujuan
Order merupakan psinsip manajemen dimana penempatan barang-barang dan manusia itu sesuai dengan tempat yang disediakan. Maksudnya, bahwa setiap individu ditempatkan pada posisi yang sesuai dengan kemampuan dan keahliannya. Bukan hanya penempatan manusianya saja, penempatan barang yang salahpun akan mempengaruhi hasil yang akan dicapai pada suatu organisasi atau perusahaan. Keteraturan dan ketertiban manusia dan material akan sangat mempengaruhi kinerja para anggota organisasi dan manajernya.
            Seorang manajer harus mampu memahami dan mengenali kemampuan setiap bawahannya. Seseorang yang ditempatkan tepat pada daerah kemampuannya, tentu akan merasa nyaman dan tidak kewalahan untuk menghadapi semua kerja yang diberikan kepadanya.  













DAFTAR PUSTAKA
Griffin, Ricky W, 2004, Manajemen, Jakarta: Erlangga
Handoko, T. Hani, 2011. Organisasi Perusahaan (Teori, Struktur dan Perilaku), Yogyakarta: Universitas Gajah Mada,
Hasibuan, Malayu S.P,2004. Manajemen, Dasar, Pengertian, dan Masalah, Jakarta: Bumi Aksara
http://id.wikipedia.org/wiki/Prinsip_manajemen#Ketertiban_.28Order.29
Manullang, M, 1976. Dasar-dasar Manajemen, Yogyakarta: Gajah Mada University Press
___________, 2009. Dasar-dasar Manajemen, Yogyakarta: Gajah Mada University Press
Mesiono, 2010. Manajemen Organisasi, Bandung: Citapustaka Media Perintis
Simbolon, Masry, 2003, Dasar-Dasar Administrasi dan Manajemen, Jakarta: Ghalia Indonesia
Usman, Husaini, 2009. Manajemen (Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan), Jakarta: Bumi Aksara


[1] Hasibuan, Malayu S.P,2004. Manajemen, Dasar, Pengertian, dan Masalah, Jakarta: Bumi Aksara, hal 5
[2] Simbolon, Masry, 2003, Dasar-dasar Administrasi dan Manajemen, Jakarta: Ghalia Indonesia, hal 33
[3] Mesiono, 2010. Manajemen Organisasi, Bandung: Citapustaka Media Perintis, hal 10-14
[4] Griffin, Ricky W, 2004, Manajemen, Jakarta: Erlangga, hal 19
[5]Manullang, M, 1976. Dasar-dasar Manajemen, Jakarta: Gajah Mada University Press. Hal 35
[6] Handoko, T. Hani, 2011. Organisasi Perusahaan, Teori, Struktur dan Perilaku, Yogyakarta: Universitas Gajah Mada, hal 47
[7] Evolusi pemikiran manajemen, hal 42
[8] Hasibuan, Malayu S.P,2004. Manajemen, Dasar, Pengertian, dan Masalah, Jakarta: Bumi Aksara, hal 11-12
[9] http://id.wikipedia.org/wiki/Prinsip_manajemen#Ketertiban_.28Order.29

Tidak ada komentar:

Posting Komentar